Coronavirus atau disebut juga COVID-19 adalah virus yang sampai hari ini masih menjadi kontroversi di dunia. Virus corona diduga berasal dari Kota Wuhan di negara China. Pada awal tahun 2020 menjadi awal mula covid 19 masuk di Indonesia. Sehingga pada bulan Maret WHO (World Health Organization) menetapkan virus ini sebagai Pandemi. CiriInteraksi Sosial. Ciri dari terjadinya interaksi sosial ada empat, yaitu sebagai berikut. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelakunya. Panggabean, 2017). Hal ini terjadi tidak terlepas dari proses interaksi yang berkelanjutan antara pedagang ikan, dengan nelayan sehingga terbentuk pola interaksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola interaksi sosial antara pedagang dengan nelayan yang berada di pasar ikan pantai Purus Padang Kecamatan Padang C Interaksi Sosial Pengamen di Sekitar Terminal Tirtonadi Surakarta Pengamen banyak berinteraksi dengan sopir, kernet, dan pedagang kaki lima. Kekerasan hidup, uang, dan bagaimana memenuhi kebutuhan konsumtif adalah hal-hal yang memenuhi orientasi hidup mereka. Interaksiyang terjadi berkaitan dengan karakteristik materi yang diajarkan dan keterampilan yang harus dicapai oleh siswa setelah pembelajaran selesai. Kata kunci: interaksi, guru dan siswa bahwa interaksi yang terjadi di dalam proses pembelajaran yang menggunakan Kurikulum 2013 belum dimaksimalkan. 273 Jurnal Ilmiah Korpus, Volume II kuantitatifHasil penelitian menunjukkan ada 11 indikator yang digunakan untuk menilai interaksi yang dilakukan oleh penjual dengan persentase interaksi sosial tertinggi terjadi pada siang hari yaitu 34,43%, serta 4 faktor utama yang mempengaruhi interaksi sosial antara penjual dan pembeli. Kata kunci: interaksi sosial, pembeli, penjual oyKR. Penyakit terminal adalah kondisi penyakit yang membuat hidup jadi terbatas. Penyakit yang tidak bisa disembuhkan ini juga berkaitan erat dengan kematian seseorang. Saat pertama kali mendengar diagnosis penyakit terminal, seseorang bisa mati rasa. Namun setelah itu, emosi harus divalidasi. Sangat normal ketika seseorang merasa kaget, marah, takut, dan denial saat mendengar vonis penyakit terminal. Apapun yang dirasakan, sebaiknya tidak melaluinya seorang diri. Contoh penyakit terminal Sebenarnya, tidak ada contoh penyakit terminal secara spesifik. Individu yang divonis menderita penyakit terminal atau penyakit serius yang tidak bisa disembuhkan bisa saja menderita hanya satu penyakit atau lebih dari satu. Beberapa contoh penyakit yang bisa menjadi terminal adalah 1. Kanker Jenis kanker yang tidak bisa disembuhkan sekaligus tidak ada perbaikan apapun meski sudah menjalani perawatan. Kanker ini sangat besar kemungkinan menyebabkan seseorang meninggal. Jenis kanker apa saja bisa menjadi penyakit terminal. Ketika seseorang menderita terminal cancer, penekanan proses pemulihan akan fokus untuk meredakan gejala. Selain itu, juga memastikan pasien memiliki kualitas hidup yang baik yaitu perawatan paliatif. 2. Demensia Kondisi demensia tidak selalu dianggap sebagai penyakit terminal atau penyebab kematian. Biasanya, ada penyebab lain seperti kondisi medis lain seperti penyakit jantung atau kanker. Ketika pasien semakin dekat dengan akhir hidupnya, pola dan gejala yang muncul mirip seperti pasien yang menderita kanker stadium akhir. 3. Alzheimer Mengingat Alzheimer merupakan salah satu penyakit terminal, biasanya mereka yang berada di stage tujuh sudah dekat dengan kematian. Ciri-cirinya adalah pasien sudah kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi. Merespons hal yang terjadi di sekitarnya pun tidak berhasil dilakukan. Istilah lain untuk stage tujuh adalah Very Severe Cognitive Decline. Pasien sudah kehilangan kemampuan psikomotorik sehingga tidak lagi bisa berjalan. Tahap ini rata-rata berlangsung selama 2,5 tahun. 4. Penyakit motor neuron Jenis penyakit motor neuron yang paling umum adalah ALS atau Lou Gehrig’s disease. Dampaknya adalah motor neuron yang ada di otak dan sumsum tulang belakang. Akibatnya, otot-otot yang ada di tangan, kaki, mulut, hingga sistem pernapasan juga terdampak. Ada kemungkinan pasien penyakit motor neuron meninggal dunia dalam rentang waktu setahun sejak diagnosis. Lebih banyak lagi yang meninggal dalam dua tahun. Lebih dari separuh pasien motor neurone disease mengalami penurunan fungsi kognitif. 5. Penyakit paru Penyakit serius yang divonis tidak bisa disembuhkan lainnya adalah penyakit paru. Biasanya, fibrosis paru atau pulmonary fibrosis termasuk contoh penyakit terminal. Penyakit ini memburuk seiring dengan berjalannya waktu. Tidak ada obat untuk kondisi ini dan kerap menyebabkan kematian. Jenis penyakit paru lain juga bisa termasuk terminal illness, utamanya ketika pasien sudah mengalami kesulitan untuk bernapas. 6. Penyakit saraf Jenis penyakit saraf yang termasuk terminal illness adalah penyakit Parkinson, multiple sclerosis, penyakit Huntington, dan jenis lain yang membatasi hidup seseorang. Memang jenis penyakit saraf ini tidak serta merta membuat seseorang meninggal dunia. Hanya saja, kondisinya bisa memburuk hingga membatasi hidup seseorang. 7. Penyakit jantung serius Rata-rata, orang dengan penyakit jantung serius memiliki harapan hidup kurang dar ilima menit. Bahkan ketika gagal jantung sudah sangat serius, sebanyak 90% pasien meninggal dalam waktu satu tahun sejak terjadi. Jenis penyakit jantung serius adalah gagal jantung kongestif, edema paru akibat masalah pada jantung, dan penyakit jantung lain yang sudah memasuki stage akhir. Ini berarti, penanganan yang telah diberikan sebelumnya tidak lagi efektif. Ketika mendapatkan vonis penyakit terminal, tidak ada yang bisa memprediksi berapa lama mereka bisa bertahan hidup. Bisa hitungan hari, minggu, bulan, atau bahkan tahunan. Cukup sulit bagi dokter untuk memprediksinya. Semua bergantung pada diagnosis dan perawatan yang diterimanya. Selain itu, perlu digarisbawahi bahwa tidak ada pengalaman penyakit terminal yang benar-benar serupa. Bahkan dua pasien yang menderita satu penyakit sama pun, kondisinya bisa berlainan. Ada seseorang yang kondisinya memburuk secara perlahan. Ada pula yang merasa sehat betul namun tiba-tiba memburuk di momen tertentu. Cara mengatasi penyakit terminal Diagnosis penyakit terminal oleh dokter pada setiap jenis penyakit mungkin berbeda. Oleh sebab itu, pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat dibutuhkan. Pasien yang divonis menderita penyakit terminal akan menerima penanganan yang fokus untuk meredakan gejala. Tujuannya adalah membuat pasien merasa didukung dan bisa menjalani hidup dengan baik. Artinya, fokusnya bukan lagi untuk menyembuhkan penyakit. Meski mungkin sulit pada awalnya untuk menerima saat didiagnosis menderita terminal illness, ada hal yang bisa dilakukan. Mulai dari memaafkan diri sendiri, menyusun prioritas, terbuka berbicara tentang kematian, hingga mempersiapkan hal administratif terkait kematian. Baca JugaMengenal Penyakit Mukormikosis yang Hantui COVID-19 di IndiaAdenoid Adalah Kelenjar yang Penting untuk Bayi dan Anak-anak, Apa Fungsinya?Ini 5 Ciri-Ciri serta Pengobatan Kanker Payudara pada Pria Catatan dari SehatQ Peran orang terdekat sangatlah krusial untuk menemani pasien penyakit terminal. Sebab, mereka sangat membutuhkan dukungan psikologis lebih dari apapun. Validasi emosi yang muncul ketika merasa kewalahan dan tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi ke depannya. Ada baiknya memecah berbagai pikiran menjadi potongan-potongan kecil. Pikirkan secara perlahan, satu setiap harinya. Dengan cara ini, tujuan bisa diputuskan secara bertahap dan membangkitkan rasa percaya diri pasien. Tak kalah penting, lakukan hal yang pasien nikmati. Tak ada salahnya melakukan terapi komplementer seperti menikmati pijat sembari ditemani aromaterapi. Apa saja valid, selama bisa membuat pasien merasa nyaman. Carpe diem. Nikmati waktu yang ada saat ini semaksimal mungkin. Bahkan hal sederhana pun bisa jadi sumber kebahagiaan. Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang bagaimana harus bertindak ketika orang terdekat divonis menderita penyakit terminal, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play. JawabanBeberapa ini adalah pengertian dari interaksi asosiatif keinginan untuk bekerja sama satu dengan yang Adanya pembauran antara ras dan musyawarah dan mufakat dalam mengambil bergotong-royongMemiliki tujuan yang sama dalam hidup ini adalah contoh interaksi asosiatif yang ada di terminalCalon penumpang dengan tertib antri saat membeli tiket bus , interaksi antara pembeli dan pedagang kaki lima, yang berjualan di terminalPenumpang yang lebih muda melihat ada penumpang yang sedang hamil, maka ia memberikan tempat duduknya karena bus yang sedang penuhSupir bus mengendarai dengan hati-hati untuk menjaga keselamatan penumpang. Pengguna Brainly Pengguna Brainly Jawabanterminal-interaksi antara penumpang dengan pedagang asongan-interaksi penumpang dengan pengamen- interaksi berebuatan kursi duduk karena kursis terbatas Terminal terkadang bisa sangat ramai. Nah, di keramaian itu, tentu Anda akan merasa kebingungan. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk bisa berkomunikasi dengan baik kepada sesama penumpang, maupun kepada petugas. Dengan begini, Anda tidak akan ketinggalan bus atau menunggu lama tanpa ada kepastian tentang keberangkatan. Hal-hal penting yang biasa Anda tanyakan adalah Bus yang mana yang harus dinaiki untuk sampai tujuan Jam berapa busnya berangkat atau berapa lama Anda harus menunggu Dimana sebaiknya Anda menunggu agar tidak ketinggalan bus. Apakah ada tempat makan atau sejenisnya opsional Berikut ini adalah contoh yang bisa Anda ambil untuk percakapan di terminal. Contoh 1 – Menanyakan Bus Jake Hello, are you waiting for the bus? Halo, apakah Anda sedang menunggu bus? Adam Yes I am. Ya, saya sedang menunggu bus. Jake Which bus are you waiting for? Bus yang mana yang Anda tunggu? Adam I am waiting for the bus that goes to Jakarta. Saya menunggu bus yang ke Jakarta Jake Oh, so then you are the same with me. Oh, berarti kita sama Adam Are you going to Jakarta too? Apakah Anda ke Jakarta juga? Jake Yes Ya Adam So, do you know which bus that will take us? Jadi, bus mana yang akan membawa kita ke sana? Jake I am not sure, but that blue one is going to Surabaya. So, I guess it will be the other one, the yellow one. Saya tidak yakin, tapi bus biru itu akan pergi ke Surabaya. Jadi, saya rasa yang satunya lagi, bus yang kuning. Adam I think we better ask the officer to make it sure. Saya rasa sebaiknya kita bertanya pada petugas saja. Jake Yeah, I don’t want to get into the wrong bus. Ya, saya tidak ingin salah naik bus. Adam Neither do I. Saya juga. Jake Let’s go Ayo. Contoh 2 – Percakapan dengan Petugas Menanyakan Halte Jake Hello, Sir. Halo, Pak. Officer Yes, Sir. How can I help you? Ya, Pak. Ada yang bisa saya bantu? Jake We are going to Jakarta. Can you show us which bus is it? Kami ingin ke Jakarta. Bisa tunjukkan bus mana yang kami akan naiki? Officer Oh, it’s the yellow one. Oh, itu bus yang kuning. Jake Oh, so my guess was right. But, is it not going soon? Oh, jadi tebakan saya benar. Tapi, apakah busnya tidak akan segera jalan? Officer I am afraid not, Sir. It will stay there for another 1 hour. They are doing a substitution for the driver. Both drivers would be talking and having lunch at this moment. Saya rasa tidak, Pak. Busnya akan parkir selama kurang lebih 1 jam lagi. Mereka sedang melakukan pergantian supir. Jadi supirnya pasti sedang berbincang-bincang dan makan siang sekarang. Jake Okay. I guess it’s not a problem for me to wait. Baik, saya rasa tidak masalah menunggu untuk satu jam. Officer Sure. Baiklah. Jake So, where exactly should I wait for that bus. It’s not allowed to get into it right now, is it? Jadi, dimana seharusnya saya menunggu bus itu. Saya tidak bisa masuk ke busnya sekarang, kan? Officer Yes, Sir. You can’t get into the bus now. It’s being cleaned. Iya, Pak. Anda tidak bisa masuk ke dalam busnya sekarang. Busnya sedang dibersihkan. Jake Yes, so where should I wait? I mean, where is the bus stop? Ya, kalau begitu, dimana saya harus menunggu? Maksud saya, haltenya ada di mana? Officer The bus stop is right over there. Do you see the blue bus? Haltenya ada di sana, Pak. Lihat bus biru itu? Jake Yup. Ya. Officer Just go behind that blue bus. You will see some chairs where people sit and wait. Pergilah ke belakang bus itu. Di sana Anda akan melihat kursi-kursi tempat orang menunggu. Jake Do they have canteen too? Apa mereka punya kantin juga? Officer Yeah, right at the bus stop. You can wait while eating. Ya, tepat di halte itu. Anda bisa menunggu sambil makan. Jake That’s great, thanks. Bagus, terima kasih. Officer My pleasure. Sama-sama.

interaksi yang terjadi di terminal